Wednesday, August 22, 2012

[INATRANS] B.A.P Hot Debut Diary Himchan: “Apakah kau ingin mendengar cerita si ‘Jenius Musik’ Himchan?"

- photo taken from: koreaboo.com -
‘Bagaimana selebriti di TV menjadi bintang?’

Di antara pemikiran matang masyarakat umum ke arah industri hiburan, kami menjadi penasaran tentang image bintang dan kisah yang mengawalinya hingga akhirnya mereka mencapai pekerjaan sebagai bintang.

Pojok ‘Star Story’ mengungkap pikiran jujur dari seorang bintang dan peristiwa yang mengawali langkah mereka hingga mencapai posisi seperti sekarang ini, tujuannya adalah mendekatkan jurang pemisah antara publik dan bintang tersebut. Kali ini kami akan fokus pada salah satu anggota B.A.P yang telah menguasai industri musik dengan kharismanya yang kuat. Dikenal sebagai seorang ‘Traditional Music High School Ulzzang’ [Ulzzang = istilah populer yang sering digunakan netizen untuk mendeskripsikan ‘best face’ atau ‘good looking’, berlaku untuk laki-laki maupun perempuan], namanya adalah Himchan. 



Setelah menerima kalimat semangat dari Bang Yongguk, Himchan yang akan diwawancarai selanjutnya, menyapa kami dengan suara tegas. Himchan tidak menggunakan make-up, dengan kata lain, dia masuk dengan ‘ssaeng-eol’nya [T/N: wajah tanpa make-up], dan kami dapat merasakan image innocence yang berbeda dari Himchan ketika dia berada di atas panggung. Akan tetapi, suara paraunya yang rendah, mempunyai kharisma yang kuat yang kelihatannya meluap-luap bahkan sampai pada reporter.

“Halo. Aku Himchan. Ini adalah pertama kalinya aku melakukan wawancara seperti ini. Tolong perlakukan aku dengan baik [tertawa]. Aku lahir di klinik bersalin di Seoul pada 19 April 1990 jam 11.00. Aku adalah yang termuda dari seorang anak perempuan dan seorang anak laki-laki. Aku sangat tertarik dengan musik sejak aku masih muda. Kakak perempuanku punya pengaruh besar padaku. Saat kami masih kecil, dia belajar piano, jadi kami punya piano di rumah. Aku ingat ketika masih kecil aku akan pulang dari preschool dan memainkan lagu yang aku pelajari. Ibuku melihatnya dan berpikir bahwa aku adalah jenius musik.”

Himchan ingin belajar piano dengan kakak perempuannya dan mulai les pada usia 5 tahun. Dia mulai tertarik dengan musik. Akan tetapi, dia bukan anak yang hanya tertarik dengan musik.

Aku sangat nakal saat di preschool. Aku adalah troublemaker yang manis. Tidak ada hari dimana aku sembuh dari luka yang aku dapat dari berlari-lari dan terjatuh pada piknik preschool. Ah, dan aku selalu memiliki rambut bob. Sepertinya ibuku yang bekerja di salon kecantikan punya pengaruh dalam hal itu. Dengan kata lain aku adalah fashionista. Haha.”



Himchan mengikuti sekolah dasar swasta dan belajar musik dengan sangat konsisten. Akan tetapi kemudian dia menolak piano yang sudah dia pelajari sejak masih kecil, dan mulai belajar biola.

“Dari tingkat pertama, selama 6 tahun, aku belajar biola dengan teman-temanku karena pengaruh mereka. Bahkan ketika aku adalah troublemaker yang suka bercanda. Haha. Aku sering dimarahi oleh guru karena itu tapi aku pikir aku mengumpulkan beberapa kenangan yang bagus. Ini pertama kalinya aku tertarik pada sesuatu selain musik. Aku senang belajar matematika dan menulis.”

Meskipun dia tidak terlalu tertarik dengan pelajarannya, menurut dugaan, Himchan adalah anak yang pintar. Bahkan ketika dia tidak belajar, dia mempertahankan posisi pada peringkat tengah hingga peringkat atas dalam ujian. Tetapi Himchan berpikir ada yang lebih penting dari belajar. Itu adalah ‘kepribadian’.

“Kami membuat diary di sekolah tapi ada saat ketika aku tidak suka menulis. Aku tidak suka harus menulis apa yang aku lakukan setiap hari seperti layaknya siswa lain dan menyerahkan diary itu untuk diperiksa. Jadi aku mulai menulis diary pribadiku. Aku kemudian merasa sangat senang, aku akan merasa hampa jika aku tidak menulis diary. Haha. Menurutku aku adalah orang yang harus melakukannya jika ingin melakukan sesuatu. Pada suatu saat aku sangat menyukai sepak bola dan kemudian aku hanya berlatih.”

Beginilah Himchan memulai mimpi musikalnya, dengan menjalani kursus elit.


120508 “Orang yang menggenggam tanganku kapanpun aku menghadapi masa-masa sulit…”  


‘Bagaimana selebriti di TV menjadi bintang?’

Di antara pemikiran matang masyarakat umum ke arah industri hiburan, kami menjadi penasaran tentang image bintang dan kisah yang mengawalinya hingga akhirnya mereka mencapai pekerjaan sebagai bintang.

Pojok ‘Star Story’ mengungkap pikiran jujur dari seorang bintang dan peristiwa yang mengawali langkah mereka hingga mencapai posisi seperti sekarang ini, tujuannya adalah mendekatkan jurang pemisah antara publik dan bintang tersebut. Kali ini kami akan fokus pada salah satu anggota B.A.P yang telah menguasai industri musik dengan kharismanya yang kuat. Dikenal sebagai seorang ‘Traditional Music High School Ulzzang’, namanya adalah Himchan.

Ketertarikan Himchan pada musik semenjak usia dini merupakan pengaruh kuat dari kakak perempuannya. Hasrat untuk menjalani musik dengan kakaknya berlanjut hingga masa sekolahnya.

“Setelah kakakku mendaftarkan diri ke SMP musik tradisional Korea, aku juga melakukannya. Aku harus mengikuti ujian untuk bisa masuk ke sekolah itu dan awalnya aku bertindak keras kepala karena aku tidak tahu kenapa aku harus masuk ke sekolah itu. Tapi secara tidak sengaja aku melihat pertunjukkan ‘salmunori’ [T/N: pertunjukkan alat musik tradisional Korea] dan aku berpikir itu terlihat sangat menyenangkan, jadi aku memutuskan untuk mendaftar.”
  


Meskipun sebagai siswa SMP Himchan masih menjadi troublemaker, dia mulai manunjukkan ketertarikannya pada berbagai jenis musik. Akhirnya dia pun jatuh cinta pada pesona musik.

“90% kelas sekolahku adalah kelas musik dan aku mendapat banyak kesenangan. Aku berusaha keras di kelas selama masa itu. Aku juga sering bermain dengan temanku juga [tertawa]. Itu adalah masa ketika aku fokus untuk meningkatkan kemampuanku. Aku juga banyak berkonsentrasi pada peringkat kelasku.”

Himchan juga mulai menguji kemampuannya dengan mengikuti berbagai kompetisi.

“Waktu itu, aku adalah spesialis ‘daegeum’ [T/N: alat musik Korea seperti seruling] jadi aku berpartisispasi dalam banyak kompetisi. Aku tereliminasi berulang kali, tapi aku puas dengan diriku. Kompetisi dengan teman-teman berbakat lainnya selalu menyenangkan. Aku berusaha keras untuk mengalahkan mereka. Aku pikir dengan itu kemampuanku banyak meningkat juga.”
  

Himchan, yang menghabiskan masa SMP-nya seperti ini, latihan keras untuk mendaftar di sebuah SMA seni. Meski dia berpikir untuk mundur karena latihan yang berat, orang tuanya selalu membawanya kembali ketika dia kelelahan.

“Karena SMA yang ingin kumasuki memiliki jurusan alat musik perkusi, aku mulai merubah jurusanku. Kalau dilihat lagi, sepertinya latihanku sekeras sebelum B.A.P debut. Aku latihan selama 10 jam per hari. Tidaklah mudah untuk mengubah jurusan [tertawa]. Enam bulan di kelas 9 terasa sulit, tapi aku sama sekali tidak berpikir untuk keluar dari musik tradisional. Pikiran bahwa aku harus masuk ke universitas yang bagus dan membalas orang tuaku, membantuku melewati ini semua.”

Usaha Himchan si ‘anak yang patuh’ tidak sia-sia. Dia mendaftar ke SMA seni yang dia inginkan dan menumbuhkan mimpi yang lebih besar.


120509 “Jenius musik, menolak casting dari perusahaan domestik terkemuka”


‘Bagaimana selebriti di TV menjadi bintang?’

Di antara pemikiran matang masyarakat umum ke arah industri hiburan, kami menjadi penasaran tentang image bintang dan kisah yang mengawalinya hingga akhirnya mereka mencapai pekerjaan sebagai bintang.

Pojok ‘Star Story’ mengungkap pikiran jujur dari seorang bintang dan peristiwa yang mengawali langkah mereka hingga mencapai posisi seperti sekarang ini, tujuannya adalah mendekatkan jurang pemisah antara publik dan bintang tersebut. Kali ini kami akan fokus pada salah satu anggota B.A.P yang telah menguasai industri musik dengan kharismanya yang kuat. Dikenal sebagai seorang ‘Traditional Music High School Ulzzang’, namanya adalah Himchan.

Setelah melalui lika-liku, permulaan SMA tidaklah mudah. Dia secara tidak sengaja melempar stick janggu [T/N: drum Korea berbentuk jam pasir yang dimainkan oleh Himchan] di ujian masuk sekolah.

“Saat ujian masuk SMA aku memainkan janggu, tetapi stick-nya terlempar dari tanganku dan melayang. Aku melihatnya selayaknya itu adegan slow motion [tertawa]. Setelah itu aku pikir aku akan gagal, tetapi guru tersebut dengan baik hati memberiku kesempatan lain dan aku pun diterima.”
  
Masa sih ini Himchan? Aku kok ragu ya? Hhaa...

Kehidupan SMA Himchan merupakan rangkaian dari permulaan yang baru. Seakan dia memulai hidup baru.

“SMP dan SMA benar-benar berbeda. Dari 150 orang hanya ada 17 orang laki-laki. Hanya ada 3 laki-laki di kelas kami. Sepertinya sisi femininku tumbuh saat itu. Haha. Laki-laki berubah menjadi sangat lembut.”

Selama masa itu Himchan menaruh banyak perhatian dalam penampilannya. Karena hampir semua teman sebayanya adalah perempuan, itu hampir menjadi penyebabnya. ‘Menjadi laki-laki’, tiba sebelum ‘menjadi jenius musik’ [mungkin maksudnya sebelum dia bisa menjadi jenius musik, terlebih dulu dia harus menjadi laki-laki. Hha]

“Aku sangat gemuk sewaktu SMP. Beratku lebih dari 100 kg sebelumnya. Tetapi melalui diet ketat, aku berhasil menurunkan berat badan hingga beratku sampai 65 kg. Whew, sangat sulit menurunkan berat badan sebanyak itu. Haruskah aku menyebutnya sebagai hadiah yang diberikan masa puber padaku? Haha. Kemudian aku bergabung dengan tim sepak bola dan banyak latihan [tertawa].”






Ini dia foto Himchan semasa masih sekolah...beda banget ya?
Berarti mirip dengan T.O.P Big Bang...dulu pas masih sekolah gendut banget, tapi begitu kurus...euuhh, cakep~
- photo taken from: blog.ningin.com -


     
Apa ya? Bibirnya?
Hmm...cara senyumnya masih sama dengan yang terlihat sekarang.
Oh, ada lagi, gigi depannya yang terlihat saat dia senyum! Hha~
- photo taken from: blog.ningin.com -

Masa itu adalah saat perusahaan hiburan menunjukkan ketertarikan pada Himchan.

“Aku menerima tawaran casting dari sebuah perusahaan hiburan yang cukup terkenal saat itu. Mereka bahkan mengatakan untuk menandatangani kontrak selama tahun juniorku di SMA. Aku juga di-casting di jalan oleh sebuah perusahaan hiburan Korea pada tahun seniorku. Tapi aku menolak semuanya. Aku sudah memutuskan untuk mendaftar di universitas dan melanjutkan belajar musik.”

Himchan, yang memulai tahun seniornya seperti ini, mulai berpikir mengenai masa depannya. Dia menyadari kesulitan yang diderita orang tuanya demi dirinya dan mulai latihan dan latihan setiap hari, hingga dia hanya bisa tidur 2-3 jam sehari.


120510 “Selamat dari persaingan…akhirnya B.A.P”


‘Bagaimana selebriti di TV menjadi bintang?’

Di antara pemikiran matang masyarakat umum ke arah industri hiburan, kami menjadi penasaran tentang image bintang dan kisah yang mengawalinya hingga akhirnya mereka mencapai pekerjaan sebagai bintang.

Pojok ‘Star Story’ mengungkap pikiran jujur dari seorang bintang dan peristiwa yang mengawali langkah mereka hingga mencapai posisi seperti sekarang ini, tujuannya adalah mendekatkan jurang pemisah antara publik dan bintang tersebut. Kali ini kami akan fokus pada salah satu anggota B.A.P yang telah menguasai industri musik dengan kharismanya yang kuat. Dikenal sebagai seorang ‘Traditional Music High School Ulzzang’, namanya adalah Himchan.

Tahun senior merupakan masa yang paling kompetitif bagi Himchan, tapi pada akhirnya dia menikmati penerimaan di Universitas Seni Nasional Korea (Korean National University of the Arts).

“Pada masa itu, Korean National University of the Arts memilih kandidat murni berdasarkan kemampuan. Untungnya, aku diterima [tertawa]. Semua orang sepertinya mengatakan bahwa aku hidup dalam kehidupan yang elit. Tapi menurutku ini adalah kompensasi dari seluruh kerja kerasku yang aku lakukan untuk bisa diterima di sekolah itu. Aku masih sangat bangga akan hal itu. Untuk promosi B.A.P, aku cuti dari kegiatan kampus di tahun keduaku.”
  

Meski ini adalah kehidupan universitas yang singkat, Himchan menghabiskannya lebih dari pada yang lain. Pada tahun awalnya, dia diaudisi sebagai figuran di sebuah agensi.

“Ketika aku sebagai figuran, aku memfilmkan iklan cetak [maaf, translate-nya agak kacau] dan menurutku aku berada pada masa-masa yang cukup aktif. Aku juga berada dalam CF dimana ada T-ara dan Yoon Shiyoon sunbae juga [T/N: sunbae = senior]. Tentu saja, wajahku tidak banyak terlihat [tertawa]. Tahun 2011 aku ada dalam MV Jung Seulgi sunbae, dan memerankan tokoh utama pada film independen.”

Himchan, yang terlihat menapaki jalan sebagai aktor, menandatangani kontrak dengan sebuah agensi pada suatu kesempatan yang tak disengaja.

“Tahun 2011, dengan saran manajer akting TS Entertainment, aku memulai hidup sebagai trainee [orang yang menjalani training]. Dalam atmosfer layaknya keluarga dan pertemuan dengan CEO, seketika itu juga aku memutuskan. Aku tidak berpikir akan menyesali keputusan itu. Aku menganggapnya sebagai takdir [tertawa].”
  

Tetapi Himchan tidak mampu menari dan menyanyi pada awalnya. Baginya yang hanya memiliki kehidupan sekolah dan instrumen tradisional Korea, tarian dan lagu tidak diragukan lagi menjadi sebuah tantangan.

“Awalnya aku bahkan tidak bisa menyanyi maupun menari, jadi aku hanya ingat dimarahi. Karena aku hanya memainkan instrumen, sulit untuk melakukan apapun dengan tubuhku. Dengan pikiran bahwa hanya latihanlah satu-satunya jalan untuk bertahan, aku berlatih dengan hidupku. Aku mengalahkan sekitar 30 orang untuk menjadi anggota B.A.P. Aku bertahan di antara percobaan yang sangat kompetitif.”

Bahkan dalam kompetisi itu, leader Bang Yongguk yang sebaya dengannya merupakan kekuatan besar untuknya.

“Mulanya Yongguk dan aku tinggal di asrama, dan aku merasa saat-saat itu adalah yang paling menyenangkan. Aku dapat menceritakan segalanya secara terbuka pada Yongguk [tertawa]. Yongguk? Dia punya nilai-nilai yang sangat jujur [mungkin maksudnya, dia orang yang jujur…maaf, aku hanya mengartikan dari Bahasa Inggris, yang sudah diartikan dari Bahasa Korea, hhe] Aku rasa banyak hal tentang diriku yang berubah sejak aku bertemu dengannya.”

Bang Yongguk dan Himchan, mereka mengandalkan satu sama lain sebagaimana mereka memulai masa trainee mereka yang keras. Ada banyak saat dimana mereka ingin mundur, tapi mereka berdua menjadi senior B.A.P yang dapat diandalkan.

“Impianku? Menaklukkan angkasa. Haha. Dan bersama dengan anggota B.A.P untuk waktu yang lama. Dan bersama dengan fans kami juga, tentunya [tertawa]. Aku ingin berusaha, sekeras kesulitan proses debutku. Aku janji tidak akan melupakan akarku [T/N: tidak menjadi sombong ketika sudah sukses]. Tolong awasi aku.”

Sepanjang wawancara, wajah Himchan tidak menunjukkan tanda kelelahan. Hanya kepercayaan diri untuk berusaha menghadapi rintanganlah, yang menghadangnya. Mungkin, kepercayaan diri yang tak ada habisnya yang ditunjukkan di wajahnyalah yang merupakan kekuatan untuk mengawali B.A.P.





sumber: HERALD MEDIA [ 1 | 2 | 3 | 4 ] |

diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris oleh: MaxRide @ TSUNDERCOVER

sumber artikel Bahasa Inggris: keksprinzessin.wordpress.com [dengan beberapa tambahan foto]

diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh: alfaycn.blogspot.com 

1 comment: