Dari judulnya saja sudah bisa ditebak kalau topik bahasan
yang aku angkat kali ini adalah mengenai aktor luar negeri: Brad Pitt. Oh My…!
Siapa sih yang nggak kenal Brad Pitt?? Ababil-ababil juga pada kenal. Haha. Oke,
aku lebay. Tadinya aku hanya ingin membahas tentang salah satu filmnya yang
berjudul “Curious Case of Benjamin Button”, tapi kemudian aku menonton film
yang lain dan setelah itu aku tergugah untuk membahas tentang yang lain juga.
Oh yeaah!!
Kalau kalian pikir aku akan memajang fotonya di bagian
ini…kalian salah! Salah besar. Memang benar aku menyukainya, tapi mengumpulkan
foto/gambar artis yang aku suka itu bukan tipeku. No, no. Dan lagipula, kita
semua sudah hapal dengan wajahnya…dan wajah artis lain seperti Tom Cruise, dan
Leonardo DiCaprio (bener nggak ya nulisnya?), dan Angelina Jolie, dan Keanu
Reeves, dan teman-temannya seperjuangan di Hollywood. Jadi mengunggah fotonya di
sini adalah hal yang kurang berguna, ehem, tidak berguna lebih tepatnya.
Brad Pitt, ouw maaf maksudku OM Brad Pitt, lahir di Oklahoma
pada tanggal 16 Desember 1963 (buseet…tua
amat ya? Nggak salah nih info? Kalau gini sih pantesnya dipanggil pakdhe. Haha.
Tapi biarlah, pura-pura nggak tau aja lah aku). Awal mula aku mengenal
namanya saat dia (maaf ya om, aku panggil dengan sebutan ‘dia’ aja biar nggak
keki) masih berstatus suami Jennifer Aniston. Aku tidak hapal kapan pastinya
waktu itu, namun aku menyukai Tom Cruise lebih dulu ketimbang dirinya. Namun
belakangan aku menyadari kalau dia lebih menarik dibanding Tom Cruise (yah, Tom
Cruise membosankan memang…hihihi…sorry), dan aku pun perlahan tapi pasti
beranjak meninggalkan Tom Cruise untuk menjadi fangirl of Brad Pitt. Yuhhuuu~
Oh maaf, aku lupa diri lagi.
Oke, ini saatnya kita mengupas tentang film-filmnya. Aku
akan berusaha mengingat-ingat dari yang paling awal aku tonton. Ini dia:
1. Interview With The Vampire (rilis tahun 1994)
Film yang menceritakan tentang perjalanan hidup (?) seorang
vampire ini mengambil setting pada abad pertengahan dan dibintangi oleh aktor
dan aktris yang tentunya sudah kita kenal semuanya, yaitu Tom Cruise, Brad Pitt
dan Kirsten Dunst. Siapa? Kirsten Dunst? Kayak pernah dengar…Yak, dia adalah
pemeran Mary Jane (MJ) dalam film Spiderman, bersama Tobey Mcguire. Di film itu
dia masih teenager, masih kayak anak SMP…atau malah kayak anak SD?
Kembali ke film.
Dalam film tersebut diceritakan mengenai Louis (Brad Pitt) yang
diubah menjadi vampire oleh Lestat (Tom Cruise), dan kemudian mereka bertemu
dengan Claudia (Kirsten Dunst) yang masih kecil. Saat itu dia sekarat dan terpaksa
diselamatkan dengan menjadikannya vampire (kalau nggak salah sih begitu
ceritanya), kemudian mereka bertiga hidup bersama. Konflik selanjutnya yang
timbul adalah bagaimana pikiran Claudia berkembang di dalam fisiknya yang
kecil. Diapun lama-lama merasa tertarik pada Louis dan sepertinya Louis juga
merasakan hal yang sama. Uuggh…bagian ini membuatku merasa iri dengannya.
Kenapa? Karena waktu itu aku merasa tokoh Louis keren, dan aku suka dengannya,
dan aku berandai-andai seumpama aku yang ada di posisi Claudia. Norak. Haha.
Namun hal itu tak bisa memberi kebahagiaan dalam diri
Claudia (koreksi kalau aku salah). Dia mulai bertanya-tanya, apakah aku bisa
jadi secantik gadis itu? Kenapa tubuhku tak bisa tumbuh? Setiap kali aku
memotong rambutku, mereka akan tumbuh lagi dan memanjang seperti semula.
Kenapa? Aku tak mau seperti ini…Pikiran itu menyiksanya dan akhirnya membuatnya
menyingkirkan Lestat.
Singkat cerita, kehidupan Claudia sebagai vampire pun
berakhir. Sedangkan Lestat dan Louis, errr…aku lupa bagaimana akhir hidupnya.
Namun yang pasti, Louis tetap hidup dan kemudian pada abad ke-21 (awal tahun
2000-an) dia menceritakan kisah hidupnya pada seorang reporter.
Aku tidak tahu kenapa film ini bisa sukses mengadul-aduk
perasaanku. Mungkin karena waktu itu aku masih remaja, jadi masih sangat labil.
Film ini aku tonton di sebuah televisi swasta yang tadinya tidak aku ketahui
judulnya, dan itu sangat membuatku frustasi. Jaman itu aku belum kenal
internet, teknologi belum semaju sekarang dimana telepon-telepon genggam ala
kadarnya bisa dibeli dengan harga kurang dari 200 ribu. Jadi aku hanya bisa
mengandalkan koran! Ya, koran. Melalui koran hari kemarin aku melihat jadwal
acara dan voila! Aku menemukan judul film itu terpampang jelas di sana (meski
awalnya aku ragu apa itu benar-benar judul filmnya). Dan film ini lah yang
membuatku mengetahui kalau ada ada daerah di belahan dunia sana, yang bernama
New Orleans. Serius. Sekarang kalau aku dengar kata ‘New Orleans’ pasti jadi
keinget film itu.
2. Mr. & Mrs. Smith (rilis tahun 2005)
Aku tertarik untuk menonton film ini karena: 1. Ber-genre
action, 2. Pemainnya adalah Brad Pitt. Sudah bisa ditebak. Haha.
Oh ya, apakah aku sudah bilang betapa irinya aku dengan
Jennifer Aniston sewaktu mengetahui kalau dia adalah istri Brad Pitt?? Oke,
mulai ngelantur. Abaikan.
Bagiku, film ini tak meninggalkan kesan mendalam seperti
‘Interview With The Vampire’. Jadi tak banyak yang bisa aku ceritakan. Tapi
sepertinya tidak demikian dengan Brad Pitt sendiri, karena sepertinya gara-gara
syuting bareng Angelina di film ini mereka pun memutuskan untuk hidup bersama
sampai saat ini. Agak tidak enak sih mendengar berita ‘perpisahan’ artis
favoritmu dengan pasangannya (maksudku si tante Jennifer), tapi karena aku tak
masalah dengan Angelina (tak masalah ≠ suka) dan sepertinya toh dia adem ayem
aja (adem ayem = bahagia) maka aku pun fine-fine aja. Wish the best lah ya…
1 kesanku terhadap film ini: Brad Pitt tetap terlihat
mengesankan(ku).
3. Troy (rilis tahun 2004)
Aku lupa yang lebih dulu aku lihat Mr & Mrs. Smith atau
film ini ya?
Secara garis besar, film ini menceritakan perang antara Yunani
dan Troy yang sebenarnya itu HANYA disebabkan oleh perebutan seorang wanita! (Baiklah,
kalau wanita itu adalah wanitanya raja mungkin tidak sekedar ‘hanya’ ya.) Dan
film ini menyoroti peristiwa dari sudut pandang salah seorang pejuangnya yang
bernama Achilles, seseorang yang sangat terampil dalam hal peperangan.
Niat awalnya sih aku mau lihat aksi Orlando Bloom, berhubung
sebelumnya aku mengidolakannya di trilogi The Lord Of The Ring. Namun ternyata
kesan yang aku dapat di TLOTR itu sebagian besar karena pengaruh make up, dan
lagipula aku kurang suka dengan tokoh yang dia perankan di film Troy
ini…semacam pengecut yang suka berlindung di bawah ketiak orang tuanya.Bah.
Kali ini perhatianku tetap tertuju pada pemeran utama: Brad
Pitt.
Aku kira tokoh Achilles itu hanya ngurusi perang aja, tapi
ternyata aku salah. Dia memang sosok pemimpin hebat di kelompoknya yang juga
bersifat arogan, namun juga punya sisi manusiawi sebagai seorang anak, seorang
saudara, dan seorang laki-laki. Aw aw aw…can’t believe it i said this!
Sebagai seorang anak, dia sangat menyayangi ibunya. Ini
terlihat di awal cerita dimana dia menunjukkan perhatiannya pada sang ibu.
Waktu itu ibunya memberi wejangan padanya saat dia hendak menerima tawaran
untuk ikut berperang, kalau nggak salah begini intinya: Kalau kau tetap
tinggal, kau tidak akan dikenal namun akan tetap hidup; kalau kau pergi,
mungkin kau akan dikenang selamanya namun tak tahu apakah kau bisa kembali.
Sebagai seorang saudara, dia sangat perhatian pada sepupunya
yang masih muda. Saat sepupunya meninggal terbunuh, dia sangat terpukul dan ingin
menuntut balas. Namun bukan dengan cara seperti pencuri yang datang diam-diam
tengah malam ketika semua orang sedang lengah, melainkan menantang duel secara
terang-terangan, satu lawan satu. Inilah alasan lain kenapa aku nggak bosan
meski sudah 3 kali menontonnya: fair. Sewaktu perang, mereka masih menggunakan
aturan-aturan seperti: perang hanya saat siang (meski akhirnya bangsa Troy
dibodohi), tidak menyerang saat pihak lawan sedang berkabung, tidak menyerang
pihak lawan yang datang ke markas jika mereka tak mengajak perang, dll. Aku
nggak tahu, akunya yang norak atau memang banyak yang suka dengan sistem
seperti ini? Tapi kalau dipikir-pikir, mungkin itu sistem perang yang kolot.
Ah, ngomong aja nggak suka perang.
Sebagai seorang laki-laki, dia adalah orang yang gentle
(tolong! aku sesak napas!). Meski Briseis adalah wanita tawanan dari bangsa Troy
tapi Achilles tetap memperlakukannya dengan hormat selayaknya manusia biasa,
atau setidaknya sebagai tawanan yang masih punya hak, atau karena Achilles
mulai jatuh hati padanya. DENG!
Selain hal-hal yang aku ungkapkan di atas, sikap (atau
sifat? atau karakter?) dari tokoh Achilles yang aku suka adalah pemikirannya
yang logis & rasional. Ditambah lagi, dia bukan tipe orang yang suka
diperintah. Eeuuh…bad-boy~
No comments:
Post a Comment